PDM Kabupaten Sumedang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Sumedang
.: Home > Berita > Pengajian Rutin PD Muhammadiyah Kab. Sumedang

Homepage

Pengajian Rutin PD Muhammadiyah Kab. Sumedang

Minggu, 07-05-2017
Dibaca: 696

BERKAH RAMADHAN


Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan dimana setiap amal perbuatan baik kita akan di lipat gandakan seperti dalam hadits berikut.
 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan shaum . Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Setiap orang yang beriman tentu sangat menantikan agar dapat bisa berjumpa kembali dengan bulan yang penuh berkah ini  yaitu bulan ramadhan, kalau orang sunda menyebutnya dengan "Sasih Shaum". Seperti yang telah di jelaskan didalam hadits diatas bahwa amalan-amalan baik selain amalan shaum akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali kebaikan semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Pengajian hari ini yatiu hari ahad dan ahad pertama yang rutin dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Sumedang di Masjid Sahalahuddin Al-Ayubi. Penceramah hari ini yaitu K.H. Nashruddin Thaha, yaitu Salah Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sumedang.

Dalam pengajian rutin Pimpinan Daerah muhammadiyah kabupaten sumedang hari ini membahas tentang berkah di bulan suci Ramadahan yang sebentar lagi akan kita jumpai. K.H. Nashruddin Thaha menjelaskan ada beberapa point penting yang harus diperhatikan pada Bulan yang suci ini, beberapa point itu sebagaimana telah dijelaskan yaitu:

  • Allah memberikan rezeki kepada yang dikehendaki, yaitu bila kita beribadah dengan ikhlas dan niscaya Allah swt akan senantiasa membalasnya dengan pahala dan rizki-Nya. Apalagi di bulan yang suci ini sudah pasti Allah swt akan melipatgandakannya, karena itu adalah janji Allah swt. Didalam ayat suci Al-Qura'an dijelaskan

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)

  • Siapa saja orang yang memberikan makanan kepada orang yang berpuasa maka akan diampuni dosanya dan terhindar dari api neraka.
  • Memberikan hadiah/kegembiraan kepada orang yang membatu (pembantu rumah tangga)
  • Memperbanyak sodaqoh, Membaca Al-Quran, dan perbuatan positif lainnya
  • Mintalah maaf/Taubat kepada Allah yang utama, serta bermaaf-maafan antar sesama.

Itulah beberapa point yang penting untuk kita amalkan di bulan yang puh rahmat dan berkah ini yaitu bulan suci ramadhan bulan yang dinanti-nantikan. Jangan sampai bulan ramandhan hanya dilewatkan begitu saja tanpa kita manfaatkan untuk menumbuhkan dan menyuburkan iman dan taqwa kita.

dalam pengajian rutin hari ini sebelum penutupan ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh jamaah, berikut adalah kesimpulan dari pertanyaan:

  1. Penjelasan Lailtul Qadar
  2. Pintu Neraka yang ditutup, pintu surga yang dibuak dan etan yang di belenggu pada bulan Ramadhan
  3. Shalat Witir
  4. Jumlah rakaat shalat Tarawih

Berikut adalah jawaban yang diberikan:



1. Malam lailatul Qadar adalah malam yang leih unggul dari 1000 bulan, karena pada malam itu malam turunnya kitab suci Al-Qur'an dan bertepatan pada bulan ramadhan. Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam kepastian yaitu dimana sudah pastinya Kitab Suci Al-Qur'a diturunnkan untuk umat manusia.

  • Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman :

    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿۳﴾ تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾ [القدر: ١ – ٥]

    (yang artinya) [1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 – 5]

2. Pintu-pintu surga di bukakan memiliki arti bahwa kita diberi kesempatan untuk memperbanyak beramal dan berbuat baik, Pintu Neraka ditutup memiliki arti bahwa kita sebisa mungkin untuk menahan hawa nafsu kita hingga kita tidak memiliki celah untu dapat mencium bau neraka karena kita menutupnya rapat-rapat denga iman dan taqwa kita di bulan suci ramadhan. Setan yang dibelenggu adalah kekuatan kita untuk tidak berperilaku seperti setan yang selalu mambangkang atas perintah-perintah Allah swt.

3. Shalat witir adalah shalat ganjil, dalam melaksanakan shalat malam kita diharuskan melaksanakan shalat witir dan alangkah lebaih baiknya bila kita melaksanakan shalat witir di akhir shalat malam. Di bulan Ramadhan istilah shalat malam (tahajud) akan berubah manjadi shalat terawih untuk istilah di Indonesia untuk globalnya Shalat Qiyamulail menjadi Shalat Qiyamu Ramadhan.

4. Jumlah shalat terawih/qiyamu Ramadhan seringkali menjadi perdebatan diantara sesama umat Muslim, bahkan sampai ada yang mereferensikan bahwa di Makkah melaksanakan Qiyamu Ramadhan sebanyak 23 rakaat sedangkan Muhammadiyah hanya 11 rakaat. Padahal Agama Islam berkiblat ke Makkah atau arab Saudi, kenapa Muhammadiyah tidak ikut ke Makkah. Muhammadiyah memiliki pendirian sendiri dan Muhammadiyah sudah memiliki lembaga/majelis khusus yang memiliki tanggung jawab untuk menggali dan mencari hadits yang benar-benar Shahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Muhammadiyah berpegang teguh kepada hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. melaksanakan Shalat Qiyamu Ramadahan tidak pernah lebih dari 11 rakaat, seperti dalam hadits berikut:


Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Sedangkan yang 23 Rakaat ada banyak yang berpendapat dan pendapatnya pun banyak yang kurang kuat / dhaif. Kalau sudah ada yang shahih kenapa harus pakai yang dhaif.

Sekian Pembahasan Pengajian Bulan Ini semoga bermanfaat untuk kita Semua

Nashrun Min Allah wa Fathun Qarib


 


Tags: Ramadhan
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Lokal



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website